Teknik ukir tekan adalah teknik membuat hiasan di atas permukaan
pelat logam dengan cara ditekan menggunakan alat sodet. Alat yang biasa
digunakan untuk ukir tekan ini dibuat dari bahan tanduk sapi atau kerbau yang
telah dibentuk sesuai kebutuhan ukir tekan. Jika tanduk sulit didapat, dapat
digunakan bambu ataupun kayu.
Proses pembuatan kerajinan logam dengan teknik ukir tekan
merupakan alternatif dalam berkarya kerajinan dari bahan logam. Kamu boleh
mencari alternatif lain disesuaikan dengan kondisi yang ada di daerah kamu.
Berikut penjelasan prosedur
pembuatan karya kerajinan ukir tekan.
1. Merancang
Produk Kerajinan Logam Teknik Ukir Tekan
Merancang sering kita kenal dengan istilah ”desain”. Jadi, dalam
hal ini, desain sebagai gambar rancangan awal dalam membuat sebuah produk.
Pembuatan desain karya kerajinan logam dengan teknik ukir tekan ini dapat
menggunakan bahan kertas tipis dengan alat pensil.
2. Bahan Pendukung Produk Kerajinan Logam Teknik
Ukir Tekan
Bahan yang digunakan untuk
membuat karya kerajinan ukir tekan harus diperhatikan, ataupun dari
kualitasnya. karena akan memengaruhi dan menentukan hasil dari produk yang akan
dibuat. Jenis logam yang sering digunakan untuk kerajinan dengan teknik ukir
tekan adalah plat tembaga. Untuk memudahkan pengerjaannya, pilihlah plat
tembaga dengan ukuran 0,2 mm. Apabila didaerah kamu tidak ditemukan plat
tembaga, kamu dapat menggunakan alternatif bahan lainnya.
Adapun bahan finishing yang
digunakan untuk teknik tekan ini adalah SN dan H2 SO4. Bahan tersebut
dapat dibeli di toko-toko kimia atau di toko khusus cetak logam.
3. Alat
Pendukung Produk Kerajinan Logam Teknik Ukir Tekan
Peralatan yang digunakan harus standar dan sesuai dengan
fungsinya. Berikut ini merupakan contoh peralatan yang digunakan untuk
pembuatan karya kerajinan ukir tekan.
a. Mistar
b. Palu kayu berujung paku
c. Satu set alat ukir tekan
d. Gunting
e. Pensil
f. Landasan/Spons
g. Pinset
h. Pembentuk sudetan besar
i. Pembentuk sudetan kecil
j. Pembentuk penguku.
4. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja merupakan sikap pada saat kita bekerja. Hal ini
berhubungan dengan cara memperlakukan alat dan bahan kerja, serta bagaimana
mengatur alat dan benda kerja yang baik dan aman karena berhubungan dengan
orang atau manusianya.44
Perlengkapan dan manfaat keselamatan kerja dalam kerja ukir tekan
antara lain seperti gambar berikut.
a. Sebelum bekerja, hendaknya kamu memastikan terlebih dahulu
tentang ruangan yang bersih dan terang serta fentilasi udara yang cukup supaya
ruang kerja menjadi nyaman.
b. Pakailah pakaian kerja, untuk melindungi dan menghindari
kotoran logam pada saat kerja ukir tekan.
c. Pakailah sepatu kerja, pada saat kerja ukir harus memakai
sepatu agar terhindar dari kecelakaan kerja.
d. Pakailah kaos tangan, terutama pada waktu kita sedang melakukan finishing dengan
menggunakan bahan kimia.
e. Masker, digunakan pada waktu kita sedang membersihkan ukiran,
dan finishing.
f. Jika sedang bekerja, tidak diperkenankan bergurau/ bercanda
karena dikawatirkan akan terjadi kecelakaan kerja.
g. Jika sudah selesai bekerja kita wajibkan untuk membersihkan
kotoran, kemudian mengembalikan peralatan pada tempatnya.
5. Proses Produksi Kerajinan
Logam Teknik Ukir Tekan
Proses kerja dilakukan sesuai prosedur yang benar sehingga dapat
menghindari kesalahan-kesalahan dan akan mendapatkan hasil yang maksimal.
Berikut adalah langkah-langkah kerja yang harus dilakukan ketika akan melakukan
kerja ukir tekan.
a. Penyiapan Bahan
Prinsip kegiatan penyiapan bahan adalah menyiapkan logam yang akan
diukir tekan sesuai ukuran yang ditentukan. Kegiatan ini meliputi mengukur,
memotong, dan menghaluskan permukaan.
b. Penyiapan Alat
Prinsip kegiatan penyiapan alat adalah memilih alat yang akan
digunakan dan mengondisikan alat dalam keadaan siap pakai sehingga benar-benar
siap digunakan untuk bekerja
1) Alat Pembentuk Dasaran Rata.
Alat ini berfungsi untuk membuat dasaran pada permukaan ukiran
tekan.
2) Alat Pembentuk Sudetan.
Alat ini digunakan untuk membuat sudetan atau garis tegas
pada sudut yang menjorok ke dalam.
3) Alat Pembentuk Cekungan.
Alat ini digunakan untuk membentuk cekungan yang lurus
maupun tidak lurus pada permukaan pelat logam.
c. Membuat Rancangan / Gambar Kerja
Sebelum menentukan benda kerja/produk, kita terlebih dahulu
merancang karya kerajinan yang akan dibuat. Pelajarilah beberapa motif yang
bisa diukir serta di mana penerapannya. Hal ini dapat di awali dengan belajar
membuat sketsa-sketsa desain yang paling sederhana yaitu dengan motif-motif
ragam hias Nusantara.
d. Menempel Pola pada Papan yang Sudah Disiapkan
Setelah proses merancang selesai, langkah selanjutnya adalah
menempel pola pada bahan tembaga yang sudah disiapkan, caranya tembaga diberi
lem secukupnya dan diratakan. Kemudian pola direkatkan pada tembaga 47
yang sudah diberi lem, dari satu tepi ke tepi yang lain, kemudian
ditekan pelan-pelan hingga posisi gambar rata, halus dan tepat. Atau, dapat
juga pola dijepit dengan alat penjepit pada tembaga.
e. Membuar Garis-Garis Out
Proses ini merupakan proses pembuatan garis-garis pokok dengan
pinset, dengan mengikuti pola gambar. Caranya adalah menggores dengan alat
pinset pada pola yang telah ditempel di atas tembaga. Penekanannya agak keras
dan dipastikan bekas goresan membentuk garis-garis yang tegas.
f. Proses Pencembungan
Proses pencembungan dilakukan dengan menekan bagian-bagian yang
ingin ditimbulkan dicembungkan dengan alat tumpul lengkung di atas landasan.
g. Membuat Tekstur
Setelah selesai proses pencembungan, sempurnakan bentuk pinggiran
agar lurus dengan menggunakan alat ukir lurus. Kemudian sempurnakan
bentuk-bentuk cembung atau cekung dengan pahat cekung. Langkah selanjutnya
buatlah tekstur untuk latar belakang dengan palu kayu berujung paku.
h. Finishing
Finishing sangat menentukan hasil akhir
dari pembuatan karya ukir tekan. Oleh karena itu tahap ini harus dilakukan
secara hati-hati dan benar supaya hasil akhir menjadi lebih baik.Finishing merupakan
proses penyelesaian akhir sebuah pekerjaan. Finishing pada
bahan tembaga dapat menggunakan cairan SN. Masukkan ukiran ke dalam cairan SN
agar warnanya kehitam-hitaman. Kemudian, gosok ukiran dengan menggunakan kain
yang diberi sedikit braso agar permukaannya mengkilap.
Tidak ada komentar:
Write komentar